Untuk mereka yang sudah memahami konsep pembuatan aplikasi pasti tidak akan kebingungan. Namun, untuk mereka yang masih pemula pasti kurang paham. Secara konsep, pengertian API adalah perantara antara dua hal yang berbeda.
Manfaat API adalah menghubungkan dua aplikasi yang berbeda agar bisa berjalan dengan baik.
Jadi, tidak perlu membuat alat perantara tersendiri untuk menyambungkannya. Cukup dengan memanfaatkan API, semua bisa berjalan baik.
Apa itu API

API adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghubungkan bahasa pemrograman dengan penggunanya.
Dengan menggunakan Application Programming Interface, berbagai jenis aplikasi yang berbeda bisa langsung disambungkan.
Sederhana, pengertian API merupakan perantara yang akan digunakan untuk mengoperasikan suatu hal. Sebagai contoh ketika kamu sedang memesan makanan di restoran.
Untuk menghubungkan antara koki dengan orang yang memesan pasti akan ada pelayan.
Tugas dari API adalah melakukan hal itu. Menjadi perantara antara dua hal yang berbeda agar bisa beroperasi dengan baik atau melakukan komunikasi.
Tanpa ada API, akan sangat sulit untuk menjalankan suatu aplikasi dengan sempurna.
Apalagi ada dua jenis aplikasi akan disambungkan menjadi satu. Karena menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda apabila disambungkan secara langsung tidak akan mampu.
Salah satu cara yang bisa digunakan atau menjadi alternatif adalah dengan memanfaatkan API.
Umumnya, API sudah disediakan sendiri oleh provider.
Jadi, tidak perlu membuat dan langsung bisa menggunakannya untuk menyambungkan beberapa aplikasi maupun bahasa pemrograman.
Hal ini akan mempersingkat waktu pembuatan aplikasi.
Manfaat API

Dari pengertian API kita jadi sedikit paham jika konsep dari perantara ini sangatlah penting. API juga memiliki manfaat yang cukup besar dalam desain pengembangan website.
1. Membantu Fungsional Aplikasi
Mengembangkan aplikasi yang fungsional sangat mudah apabila memanfaatkan fitur API.
Dengan cara ini maka tidak perlu melakukan proses pemrograman satu persatu apabila sudah ada data yang tersedia.
Misal menggunakan API Google yang merupakan open source.
Sebagai contoh, kamu sedang mengembangkan aplikasi yang mirip sekali dengan ojek online.
Selanjutnya, karena membutuhkan beberapa data yang berhubungan dengan peta ataupun Maps, tidak perlu melakukan proses pemrograman sendiri. Kamu bisa langsung mendapatkannya dari Google.
Dengan konsep seperti ini, maka berbagai jenis pemrograman bisa lebih fungsional. Kamu bisa menambahkan berbagai jenis data yang dibutuhkan.
Dengan cara ini, aplikasi bisa sangat lengkap dan berguna untuk banyak hal.
2. Proses Pengembangan Aplikasi Cepat
Proses pengembangan aplikasi yang memanfaatkan API bisa berjalan dengan sangat cepat dan juga efisien.
Jadi, apabila membutuhkan berbagai jenis data tidak perlu melakukan pencarian atau komunikasi secara langsung. Cukup gunakan saja API.
Untuk menggunakan API, biasanya seseorang akan meminta akses kepada penyedia ataupun provider.
Setelah mendapatkan akses, berbagai jenis data ataupun update bisa didapatkan dengan sangat mudah. Bahkan, bisa memperbarui secara otomatis pada aplikasi atau website.
Konsep ini dilakukan apabila kamu sedang mengembangkan aplikasi lintas platform.
Selain itu, di dalamnya juga akan tersambung dengan beberapa data milik website ataupun aplikasi lain.
Dengan bantuan API, semuanya bisa berjalan dengan cukup mudah.
3. Server Jadi Enteng
Biasanya ketika sedang membuat aplikasi, berbagai jenis data akan dimasukkan dalam server milik pribadi.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengujian dan juga pengambilan data. Jadi, tidak perlu meminta data dari tempat lain.
Sayangnya, jika melakukan itu beban dari server akan mengalami peningkatan.
Apalagi jika pengguna dari aplikasi ataupun website jumlahnya sudah sangat banyak. Ada kemungkinan terjadi masalah seperti mengalami down.
Apabila menggunakan sistem API, berbagai jenis data sudah bisa dimasukkan ke server dari provider.
Jadi, ketika membutuhkan maka aplikasi akan meminta API untuk mengambilkan secara langsung data yang dibutuhkan.
Jadi, bisa lebih enteng ketika menggunakan aplikasi.
Jenis API

1. Public
Pertama adalah API jenis publik yang bisa diakses oleh banyak orang di seluruh dunia. Biasanya, API jenis ini mudah diakses atau didapatkan oleh banyak orang.
Beberapa contoh dari API public yang paling banyak digunakan saat ini adalah API public.
Selain itu, bisa juga menggunakan beberapa API yang disediakan oleh pemerintah yang berkaitan dengan data-data publik.
2. Private
Untuk jenis private, biasanya hanya digunakan untuk lingkungan perusahaan itu sendiri. Biasanya ketika mengembangkan suatu aplikasi tertentu akan menggunakan API private.
Jadi, aplikasi ataupun website yang digunakan bisa saling terhubung.
Apabila ada kerja sama dengan pihak lain biasanya API bisa dibagikan. Namun, secara umum lebih banyak digunakan untuk keperluan pribadi saja atau perusahaan.
3. Partner
Untuk API partner, biasanya akan disediakan oleh pihak-pihak yang memang sudah menjalin kerja sama.
Biasanya, aplikasi yang sudah bekerja sama satu dengan yang lain akan terhubung dengan menggunakan API.
Adanya aplikasi ini akan memudahkan dua perusahaan untuk saling bekerja sama.
Misal ketika melakukan pembayaran pada aplikasi tertentu, bisa memanfaatkan aplikasi paylater yang sudah bekerja sama.
4. Composite
API jenis ini merupakan kumpulan dari berbagai jenis data atau server yang dikumpulkan dalam satu tempat.
Jadi, apabila membutuhkan data dari sana tinggal langsung mengambil sehingga tidak perlu menggunakan server yang lain.
Sederhananya, apabila menggunakan cara ini bisa lebih menghemat. Jadi, kamu tidak perlu melakukan penyewaan berbagai jenis server. Cukup satu dan digunakan untuk berbagai hal.
Cara Kerja API

Cara kerja dari API sebenarnya sangat sederhana. Meski demikian, arsitektur yang digunakan untuk membuatnya ternyata cukup rumit. Jadi, hanya orang ahli saja yang bisa melakukannya.
1. Aplikasi Kontak API
Aplikasi akan melakukan kontak secara langsung ke API apabila membutuhkan data tertentu dari server. Hal ini dilakukan karena tidak ada akses secara langsung ke server atau tidak memiliki server sendiri.
Proses kontak ini bisa berjalan kapanpun diinginkan dan biasanya perlu menunggu selama beberapa saat sebelum mendapatkan kontak balik.
2. API Kontak Server
Permintaan yang dilakukan oleh aplikasi ke API akan dilanjutkan secara langsung menuju ke server.
Dengan melakukan ini, berbagai jenis data yang dibutuhkan akan langsung disiapkan oleh pihak server.
3. Server Memberikan Respons ke API
Server akan melakukan respon dengan memberikan berbagai jenis data langsung kepada API. Pemberian data ini sesuai dengan request atau permintaan yang sudah dilakukan.
Jadi, tidak akan ada data yang diberikan tanpa ada permintaan sebelumnya.
4. Aplikasi Dapat Respons dari API
Setelah ada permintaan, data akan dikirim secara langsung melalui API menuju ke aplikasi atau situs yang memintanya.
Dengan melakukan ini, maka aplikasi bisa berjalan dengan baik.
Contoh API
Beberapa contoh API yang paling sering digunakan saat ini adalah API Google.
Selain itu, ada juga beberapa api yang disediakan oleh pihak pemerintahan ataupun lembaga resmi.
Dengan menggunakan API tersebut, kamu bisa melakukan pembuatan aplikasi dengan mudah.
Jadi, API bisa diakses untuk memunculkan beberapa data yang memang dibutuhkan.
Selanjutnya data itu bisa dikembangkan untuk aplikasi yang sesuai dengan proyek yang dijalankan.
Kesimpulan dan Penutup
Setelah membaca ulasan di atas, kita bisa mengetahui bersama jika API adalah perantara. Hadirnya API akan memudahkan developer untuk menggabungkan beberapa perangkat menjadi satu.
Jadi, bisa lebih mempersingkat waktu pengembangan aplikasi.
Semoga artikel tentang pengertian API diatas dapat memberikan tambahan wawasan untuk anda.